Thursday, July 24, 2014

Tentang Label: Ini Itu

Dalam literatur, label pada sebuah situs atau blog sama halnya dengan indeks di sebuah buku. Walau kenyataannya, memang, tidak setiap buku memiliki indeks yang biasa terlampir di halaman-halaman belakangnya. Sebagian penerbit--biasanya lewat wewenang editor--mencantumkan indeks di sebuah buku; sebagian lagi tidak, khususnya buku-buku terbitan penerbit di negeri ini. Lain lagi ceritanya dengan buku-buku terbitan luar semisal di negeri Paman Sam atau negeri Pangeran Williams. Padahal, jika harus dibandingkan, indeks sebuah buku itu sangat membantu pembaca, atau siapa pun yang memang punya kepentingan dengan buku tersebut.

Hal ini bisa dirasakan ketika pembaca harus mencari kata khusus atau yang biasa disebut kata kunci di sebuah buku. Untuk kebanyakan buku-buku dalam negeri, pembaca mungkin akan merasakan kesulitan dalam mencari kata kunci yang dicarinya itu. Pasalnya, buku-buku kita memang masih lebih mengutamakan sampul dan segala tetek bengek testimoninya; masih bergelut dengan menyenangkan mata calon pembelinya ketimbang membantu pembacanya. Maka yang didapat mantan pembeli tak lebih dari buku yang bersampul warna-warni, daftar isi, isi bukunya, orneman buku, kertas yang makin ke sini makin jelek kualitasnya--seperti kertas buram untuk mengotret pas ujian matematika di sekolah, iklan di halaman belakang, dan tentunya testimoni. Lebih dari itu tidak. Pembaca yang mencari kata kunci pun hanya berpatokan pada daftar isi buku, selebihnya dia harus membaca seluruh isi bukunya. Menyulitkan memang, tapi mau apa lagi?

Beda dengan buku-buku terbitan luar negeri. Terlebih buku ilmiah, buku sastra pun terkadang mencantumkan indeks di halaman belakangnya, semisal novel Dunia Sophie karya Jostein Gaarder. Tidak hanya itu, terkadang penerbit luar pun tidak melihat apakah buku itu tebal atau tipis. Mereka justru berpikir bahwa index itu penting untuk disimpan di belakang buku, dan mereka pun memang melakukannya. Literary Theory: A Very Short Introduction karya Jonathan Culler yang tipis tapi berwibawa mungkin salah satu contohnya. Mencari kata kunci di kedua buku ini, juga di buku-buku yang memang mencantumkan indeks,  pembaca akan sangat dimudahkan. Pembaca hanya tinggal melihat indeks di halaman-halaman belakang buku, tinggal cari kata kuncinya di sana. Tidak hanya itu, pembaca pun akan ditawarkan beberapa nomor halaman yang mencantumkan kata kunci yang dimaksud. Bahkan ada kalanya kata kuncinya tidak berupa per satu kata, tetapi berupa frase juga. Setelah mendapatkan nomor halaman, pembaca pun tingga mencarinya dan Voila: kata kunci yang dicari pun ditemukan terangkai di kalimat dan paragrafnya.

Oleh sebab itu pulalah Blog Saswaloka ini mencantumkan indeks bernama label yang admin ganti namanya dengan "Palibaya Kata". Terkait apa saja kata kunci dan apa saja isinya di bawah ini penjelasannya:

1. Academia, label yang satu ini memuat tulisan-tulisan bernapaskan ilmiah dan edukatif, semisal: skripsi, makalah, artikel, dll. Sejauh ini Blog Saswaloka concern dengan tulisan yang berhubungan dengan (kritik) sastra, pendidikan, dan agama.

2. Akal Kesebalas, label yang ini bisa jadi tempat "paneumbleuan" alias tumpahan dari buah pikir yang nyeleneh, kontroversial, atau genial. Tulisan-tulisan di label ini mungkin termasuk ke dalam ide lama, atau bahkan ide baru. Penting untuk ide atau inspirasi yang cemerlang itu untuk dicatat. Nah, di label inilah semua penjelasannya dielaborasikan.

3. Bahasa, jika anda orang bahasa, atau orang yang menyukai bahasa entah mempelajarinya atau menelitinya, di sinilah tempatnya. Label ini memuat tulisan-tulisan yang berhubungan dengan bahasa, tak hanya dalam arti literal tapi lebih luas lagi.   

4. Benih dalam bahasa Sanskerta berarti Uma, label ini menjadi semacam tempat untuk menyimpan ide-ide dan buah pikiran berupa kutipan, yang bisa jadi merupakan tesis, antitesis, atau mungkin sintesis.

5. Biografi, jelas.

6. Cerpen, label yang memuat cerpen-cerpen bikinan admin (Firman Nugraha/ Fim Anugrah/ Pipin Saswa), yang ditolak media massa; juga bikinan cerpenis lainnya.

7. Cerperimen, diambil dari kata cerpen dan eksperimen. Label ini memuat cerpen-cerpen di luar dari mainstream kebanyakan cerpen yang ditulis di muka bumi ini (sok global) alias tidak biasa, mulai dari tema, penceritaan, maupun gaya bahasa, dan banyak lagi.   

8. Download, label yang memuat e-book yang bisa didownload oleh siapa pun, baik dengan apresiasi-- seperti meninggalkan jejak komentar, maupun tidak. (Pantas sastra di negeri ini ga maju-maju, ternyata tidak ada apresiasi/apresiatornya! #curhatmodeon. Mental-mental gratisan terkadang tidak baik untuk dibiarkan.)

9. Ekografi berasal dari kata ekologi dan graph/graf yang berarti tulisan. Dengan kata lain, tulisan yang berhubungan dengan ekologi. Awalnya blog ini memang dibuat dan concern terhadap masalah lingkungan. Tapi untuk selanjutnya, blog ini akan memuat apa pun sekehendak admin-nya. Yang penting, tetap menulis!

10. Ekokritik, berasal dari kata ecocriticism atau paham kritik ekologi yang digunakan di wilayah sastra, label ini  memuat tulisan yang berhubungan dengan sastra dan lingkungan, ditengarai oleh skripsinya admin. 

11. Kine, label ini memuat video yang dibuat oleh admin. 

12.  Miscellaneous, label ini memuat bermacam-macam tulisan semau suka dan sesuka mau admin tentang dan dengan cara apa pun.

13.  Musikologi, dari katanya sudah jelas. Label ini memuat tulisan yang berhubungan dengan musik dan ilmu yang membahas soalnya. 

14. Notifikasi, label ini jadi semacam papan pengumuman untuk blog ini, seperti halnya menu notification di Facebook, apa bedanya?

15. Pohon Sejarah, label ini merangkum tulisan-tulisan yang berhubungan dengan sejarah. Semacam sebuah usaha untuk mencari akar hidup dari pohon hidup yang tumbuh dan berkembang ini.

16. Psikologi, label yang menghimpun semua tulisan yang berhubungan dengan psikologi dan kepribadian.

17. Puisi, jelas.

18. Religi, label yang memuat tulisan yang berhubungan dengan agama.

19. Reportase, layaknya surat kabar atau berita di teve, label ini memuat tulisan berita yang terjadi di sekeliling lingkungan admin, atau yang memang admin ingin buat beritanya. 

20. Resensi, memuat ulasan tentang buku, atau apa pun. 

21. Sastra, jelas, sastra Indonesia saja

22. Sastra Rusia, label ini menjadi tempat kumpul tulisan apa pun yang berhubungan dengan sastra Rusia, semisal cerpen.

23. Snapshoot, label yang memuat jepretan admin. 

24, The journal, label yang satu ini khusus tempat admin untuk menyimpan curhatan ilmiah (journal) atau curhatan biasa (diary). 

Demikianlah, label-label yang ada di Blog Saswaloka ini. Semoga bisa memudahkan admin dan pengunjung. [FA]

Tuesday, July 8, 2014

Hadiah Lebaran

"Perempuan Cikopi" Oleh FA
Cerpen Fim Anugrah

“Mau hadiah apa, Pin, nanti buat lebaran?” begitu tanya Amah suatu waktu pada Pipin, anaknya. Pertanyaan itu belum sempat dijawabnya. Karena bahkan sebelum dijawab pun, hal itu justru malah membuat Pipin bingung sampai-sampai seringkali ia bertanya pada dirinya sendiri: “Mau apa, ya, buat lebaran nanti?”

Sebenarnya cukup aneh juga jika pertanyaan seperti itu bisa keluar dari mulut Amah. Dalam tengah kondisi keluarganya yang pas-pasan, terlebih untuk membeli hadiah atau keperluan sampingan lainnya, membeli keperluan sehari-hari pun ada kalanya minta ampun susahnya. Kondisi itu, betapa Pipin telah menyadari dan memakluminya.

Kampung Janda


Cerpen Fim Anugrah
"Menunggu Kakek Yang Tiada " oleh FA

Pada hakikatnya, jika tidak dipuji, maka seseorang akan memuji dirinya sendiri. Tapi pujian ini tidak cukup pantas diterima oleh kampung itu, termasuk orang-orangnya. Mereka ingat bagaimana sebuah desa mendapatkan pujian lewat sebuah gelar “Desa Layak Anak” yang tertera dengan huruf besar di gapura perbatasan. Alih-alih berpikiran bahwa penduduk desa itu memang kurang anak, orang-orang  justru beranggapan bahwa orang tua-orang tuanya adalah manusia-manusia impoten.
Memang sudah lebih dari dua puluh tahun ini pemerintah di kota S itu menyelenggarakan program pemerian gelar atau “pujian” bagi kecamatan dan desa yang ada di kota tersebut. Ada kecamatan yang punya gelar “Kecamatan Pesawahan”, “Kecamatan Pegunungan”, dan banyak lagi. Tapi itu belum seberapa jika dibandingkan dengan gelar yang dimiliki desa-desanya.