Dalam khazanah pernaskahan kuno khususnya yang ada di pulau Jawa, setidaknya dikenal beberapa macam aksara yang digunakan sebagai sebuah sistem tulisan. Beberapa di antaranya adalah aksara Sunda Kuno, Jawa (Carakan), Cacarakan (Jawa-Sunda), Jawi, Arab Pegon, dan Buda. Tidak seperti aksara lainnya, aksara Buda bisa dibilang tidak terlalu populer. Ketidakpolueran itu, nahasnya, tampak pula dari sudut pandang pernaskahan Jawa klasik (Jawa Tengah & Jawa Timur), Sunda Klasik[1] dan Bali. Di antara jenis aksara yang subur di ketiga kubu itu, aksara Buda dalam kacamata Willem van der Molen (2001) tampil sebagai aksara yang terabaikan dari sebuah koleksi naskah yang nasibnya tidak jauh beda.
*) Penulis lepas, peminat
bahasa dan aksara kuno
[1] Penemuan naskah beraksara Buda berbahasa Sunda di Kabuyutan Ciburuy dan Cilegon Kabupaten Garut di waktu yang sama sebagaimana koleksi Merbabu ditemukan, pernah disyukuri oleh Willem van Der Molen (2011: 104). Akan tetapi, Selain fakta yang menyatakan bahwa Kabuyutan Ciburuy merupakan tempat yang penting (Sopian, 2020), tidak ada fakta lain yang menghubungkan antara Ciburuy dan Merbabu sebagai sebuah skriptoria. Bahkan KF. Holle (1882) sampai menyatakan bahwa ketimbang Jawa dan Bali dimana tradisi menulis tetap terjaga, asal muasal Kabuyutan Ciburuy penuh dengan ketidakjelasan. Maka, alih-alih mengetahui bagaimana aksara Buda bisa ditemukan di wilayah Jawa Barat dan digunakan pada naskah Sunda, kita tidak mendapat informasi lain lagi soal apa pun.
[2] Faktanya, buku Raffles tidak banyak digunakan sebagai referensi oleh para peneliti khususnya di bidang paleografi dan epifgrafi mengingat “miskinnya” sumber khususnya soal kesusastraan Jawa (c.f. Pigeud, 1970). Hal senada diungkapkan Donald E. Wheatherbee (Raffles’ Source for Traditional Javanese Historigraphy and the Mackenzie Collections, 1978) yang menganggap Raffles sebagai seorang yang abai perihal sumber bagi tulisan-tulisannya.
[3] Menurut R. Friedrich (1849) Humboldt adalah peneliti pertama yang menyebut Kawi sebagai sebuah istilah dalam karyanya Uber die Kawi Sprach auf der Insel Java (1836). Menurut penuturan Humboldt, kata Kawi yang berasal dari akar kata “ku” dalam bahasa Sanskerta yang artinya adalah penyair, atau dalam turunannya yaitu orang yang bijak dan berpengetahuan.
Berdasarkan penjelasannya, beliau sampai pusing mencari-cari kata Kawi dalam buku Raffles, dan hanya menemukan satu rujukan saja dan itu tidak berarti apa-apa, yaitu ketika Raffles menyebut kata Sekar Kawi yang mengacu pada metrum kakawin yang artinya Bunga bahasa.
Namun demikian, penjelasan soal arti Kawi yang diutarakan Humboldt ini ternyata diiyakan oleh orang-orang Bali. Orang Bali bilang kalau Kawin atau Kakawin berarti “berkias” atau membuat perbandingan atau “berbicara dengan perbandingan” (berpuisi?). Inilah inti dari bagaimana puisi dibentuk. Dan puisi dalam pengertian orang Bali adalah kakawin.
Dalam suratnya kepada August Wilhelm Schlegel, tertanggal 24 October 1832, Humboldt berkata jika dia berterima kasih atas kebaikan Crawfurd karena telah mendapat teks Kawi yang dicetak dengan tidak benar oleh Raffles untuk kemudian dijadikan penelitiannya.
[4] Sekalipun tampak sederhana, di sini kita cukup dibingungkan dengan istilah Kawi Miring Holle dan Brandes dkk. Kawi miring-nya Holle adalah Kawi Kuno yang ditulis secara miring sebagaimana tampak pada Piagam Kebantenan. Sedangkan, Kawi miringnya Brandes, Cohen Stuart, Van der Tuuk, Krom, bahkan Crawfurd dan Humboldt sekalipun tak lebih dari sekadar Jawa Modern, dan bukan aksara Jawa Kuno (Kawi sebenarnya) sebagaimana yang dibahas Brandes dan Krom dalam Oud Javaneese Oorkonden: Nagleten Inscriptie (1913).
[5] Karya Pigeud ini tak terlepas dari kritik para peneliti ihwal kualitas bahasa Inggrisnya (c.f. Teeuw, 1972), walau begitu hal tersebut tidak lantas mengurangi kualitas isi secara keseluruhan.
Video terkait Aksara Buda ini dapat ditonton di kanal Youtube SA Anugrah .
Cara Mengutip Artikel ini
Nugraha, Firman. (2021). Aksara Buda: Sebuah Pengantar. Dalam Saswaloka. Diakeses pada <bulan>, <tahun>, dari https://upacarausia.blogspot.com/2021/04/aksara-buda.html
KEPUSTAKAAN
Acri, Andrea.
2011 “Dharma
Patañjala: A Saiva Scripture from Ancient Java, Studied in the
Light of Related Old Javanese and Sanskrit Texts.” Leiden: Leiden
University.
Anjani,
Anggita
2019 Lontar Darmawarsa: Edisi Teks dan
Terjemahan. Jakarta: Perpusnas RI
Atja dan Saleh Danasasmita
1981 Sanghyang Siksakanda Ng
Karesian: Naskah Sunda Kuno Tahun 1518 Masehi. Proyek Pengembangan Permuseuman
Jawa Barat.
Atmodjo, M.M. Sukarto K.
1984 “Mengungkap
Masalah Pembacaan Prasasti Pasrujambe,” Berkala Arkeologi VII, hlm.
39—55.
Behrend, T. E. dan Titik Pudjiastuti
1977 Katalog Induk
Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 3A dan 3B : Fakultas Sastra Universitas
Indonesia. Jakarta: Obor Indonesia bersama EFEO.
Brandes J. L. A.
1901-1926 Beschrijving der Javaansche, Balineesche en
Sasaksche Handschrijften aangetroffen in de Nalatenschap van Dr. H. N. van der
Tuuk, en door Hem Vermaakt aan de Leidsche Universiteits-bibliotheek.
Batavia: Landsdrukkerij.
Burgess, Jas (Ed)
1984 The Indian Antiquary: A Journal
of Oriental Research Vol X. Delhi: Swati Publication
Casparis, J.G. De
1975 Indonesian Palaeography, A History
of Writings in Indonesia from the Beginnings to C. AD. 1500, Leiden/Kőln,
E.J.Brill.
1985 Penyelidikan Prasasti. Amerta 1
(4), hlm. 25-29
Cohen Stuart, A. B.
1872 Eerste vervolg catalogus der
bibliotheek en catalogus der Maleische, Javaansche en Kawi handschriften van
het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Batavia: Bruining
& Wijt, ’s-Hage: Nijhoff.
1875 Kawi Oorkonden in Facsimile,
met Inleiding en Transciptie. Leiden: E. J. Brill
Crawfurd, John
1820 History of the Indian Archipelago:
Containing an Account of the Manners, Arts, Languages, Religions,
Institutions, Commerce of Its Inhabitants. Volume 2. London:
Archibald Constable and Co. Edinburgh.
Damais, L. C.
1952 I. Etudes d'Epigraphie Indonesienne.” Bulletin
de l'Ecole française d'Extrême-Orient, Année 1952, Volume 46, Numéro 1 p. 1 -
106
1955 II. Etudes d'épigraphie
indonésienne: IV. Discussion de la date des inscriptions. In: Bulletin de
l'Ecole française d'Extrême-Orient. Tome 47 No. 1, 1955. pp. 7-290;
Darmosoetopo, Riboet
1982 "Analisa Sementara Keropak
dari Dakan". Makalah pada Pertemuan Ilmiah Arkeologi II, 25—29 Februari
1980. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Depart emen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Darsa, Undang. A.
2010 “Sanghyang Hayu: Sebuah Pengetahuan
Tentang Kebajikan”, dalam Jumantara Vol 1 No. 2, hlm. 53-64.
Djafar, H.
1994 Prasasti Huludayeuh, dalam Berkala
Arkeologi, Vol 14 No. 2, hlm. 197–202.
2011 Perkembangan Aksara di
Nusantara. Katalog Pameran Lambang & Aksara, Direktorat
Permuseuman, 6-21 Oktober.
Drewes, G.W.J.
1969 The Admonitions of Seh Bari: A
16th century Javanese Muslim text attributed to the Saint of
Bonah re-edited and translated with an introduction. BI 4. The Hague: Martinus
Nijhoff.
Friederich, R.
1849 “Ardjoena Wiwaha, een
oorspronkelijk Kawi-werk, volgens een Balineesch manuscript met
interlineairen commentarius”, Verhandelingen Bataviaasch
Genootschap 23.
1849 “The Language and Literature of The
Island of Bali.” In The Journal of the Indian Archipelago and Eastern
Asia Vol 3 , p. 119-235. Singapore: G. M. Frederick
1854 Over inscriptiën van Java en
Sumatra voor het eerste ontcijferd. Vol I. Barracuddas: Lange & Company
1852 “Boma Kawja, in het oorspronkelijk
Kawi.” Batavia: Verhandelingen Bataviaasch Genootschap 24
Florida, Nancy K.
1993 Javanese Literature in Surakarta
Manuscripts. Vol 1: Introduction and Manuscripts of the Kraton Surakarta.
New York: Southeast Asia Program. Cornell University Ithica.
Rakai Hino Galeswangi
2020 “Media Pembelajaran Pada Abad XV
M: Studi Kasus Prasasti Widodaren, Gerba, Dan Pasrujambe”, dalam
Berkala Arekologi, Volume 40 No. 1, Mei, hlm. 127-148
Gericke, J.F.C.
1931 Eerste Gronden Der Javaansche
Taal, Benevens Javaansch Leer- En Leesboek Met Eene Woordenlijst Ten Gebruike
Bij Hetzelve. Batavia.
1844 '”Serat Wiwaha Jarwa inggih Serat
Mintaraga Sekar Macapat", dalam VBG 20.
1850 “Wiwaha Djarwa en Brata Joeda Kawi
(Fragmen).” in Tijdschrift des Genootschaps Deel XXI. Batavia:
Bruining & Wijt, ’s-Hage: Nijhoff.
J. Gonda
1986 Naar Aanleiding van: A. Teeuw, De
tekst, en W. van der Molen, Javaanse Tekstkritiek In: Bijdragen tot de
Taal-, Land- en Volkenkunde 142, no: 4, Leiden, 447-452
Gunawan, Aditia
2009 Sanghyang Sasana Maha Guru dan Kala
Purbaka: Suntingan dan Terjemahan. Jakarta: Perpusnas RI
2015 Nipah or Gebang? A
Philological and Codicological Study Based on Sources from West Java. Downloaded
from Brill.com, 02/06/2021, 02:33:34PM
Gunawan, Aditia dan Agung Kriswanto
2009 “Kala Purbaka: Kisah Batara kala dalam
Teks Sunda Kuno”, dalam Pulung Kraton Pajajaran, Seri Sundalana. Bandung:
Pusat Studi Sunda
Humboldt, Wilhelm von
1836 Uber die Kawi Sprach auf der Insel
Java nebst einer Einleitung uber die Verschiedenthesit des menschilchen
Sprachbaues un ihren Einflufs auf de geistige Entwickelung des
Menschengeschlschts. Berlin: Ester Band.
Holle, Karel Frederik
1882 Tabel Van Oud-En Nieuw-Indische
Alphabetten: Bijdrage Tot de Palaeographie van Nederlandsch-Indie. Batavia:
W. Bruining & Co. & ‘s Hage, M. Nijhoff.
1867 Vlugtig berigt Omtrent eenigne
lontar-handscripten, afkomstig uit de Soendalanden, door Raden Saleh aan het
Bataviaasch Genootschap van K. en W. ten geschenke gegeven, met toepassing op
de inscription van Kwali. In Tijdschrift Voor Indische Taal-, Land- En
Volkenkunde Del XVI, p. 450-471. Batavia: Albrecht & Co. 'Shage, M,
Nijhoff.
Jusuf, Jumsari
1982 Naskah Kuno Koleksi Museum Nasional.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Kern, H.
1871 Kawi-studien: Arjuna Wiwaha,
Zang I en II; Teks en vertaling. 's-Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Kriswanto, Agung
2012 Gita Sinangsaya. Jakarta:
Perpusnas RI
2019 “Naskah-naskah Keislaman dari
Scriptorium Merapi-Merbabu di Perpustakaan Nasional,” dalam
Jumantara, Vol. XX No. 1. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Kumar, Ann, and John H. McGlynn (eds),
1996 Iliuminations; The writing
traditions of Indonesia; Featuring manuscripts from the National Library of
Indonesia, Jakarta: The Lontar Foundation / New York/Tokyo:
Weatherhill.
Kurniawan, Abimardha
2017 Mencapai Keselamatan: Tinjauan Awal
Pengaruh Islam dalam Skriptoria Merapi-Merbabu Abad 16-18. Jurnal Sejarah
Vol. I (1), 1-29
Krom, N. J.
1927 Barabudur:
Archeological Description. Batavia: The Hague Martinus
Nijhoff
1913 Oud-Javaansche
Oorkonden. Nagelaten transcripties van Wijlen Dr. J. L. A. Brandes.
In Verhandelingen Van Het Bataviaasch Genootschap Van Kunsten En
Wetenschappen Deel LX. Batavia: Albrecht & Co. 'Shage, M, Nijhoff.
1946 Over De Dateering
Van Eenige Kawi-Geschriften. In Tijdschrift des Genootschaps Deel
LVII: 508—521
McDonald, B.
1983 "Kawi and Kawi Miring: Old
Javanese literature in eighteenth century Java". Vol I-II. Tesis
Doctor of Philosophy pada Australian National University, Canberra.
Meij, Dick van der.
1996 Nabi Aparas: The Shaving of the
Prophet Muhammad’s Hair. Leiden: Indonesia-Netherlands cooperation in
Islamic Studies.
Molen, W. van der
1983 Javaanse tekstkritiek. Een
overzicht en een nieuwe benadering, geillustreerd aan de Kuñjarakarna.
Leiden: KITLV. VKI 102.
1985 “Sejarah dan Perkembangan Aksara
Jawa”, dalam Aksara dan Ramalan Nasib dalam Kebudayaan Jawa, Yogyakarta;
Proyek Penelitian dan Pengajian Kebudayaan Nusantara, Direktorat Jendral
Kebudayaan, Departeman Pendidikan dan Kebudayaan RI.
2011 Kritik Teks Jawa. Sebuah
Pemandangan Umum dan Pendekatan Baru yang Diterapkan Kepada Kunjarakarna.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Molen, W. Van Der dan I. Kuntara Wiryamartana
2001 “The Merapi-Merbabu Manuscripts:
A Neglected Collection”, Bijdragen tot de Taal-, Land en
Volkenkunde 157. No. 1, 51—64.
Munandar, A. A.
2010 “Tinjauan Napas Keagamaan
Hindu-Buddha dalam Beberapa Naskah Sunda Kuno (Abad ke-14-16 M)”, dalam
Jumantara Vol. 01 No. 1, hlm. 27-48.
Nastiti, Titi Surti
2017 Perkembangan Aksara Kwadrat Di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Dan Bali: Analisis Paleografi, dalam Forum
Arkeologi Volume 29, Nomor 3, November, hlm. 175-188.
Noorduyn, J.
1982 “Bujangga Manik’s journeys through
Java: Topographical data from an Old Sundanese source”. BKI 138:
413-442.
Noorduyn, J dan A. Teeuw
2006 Three Old Sundanese Poems. Leiden: KITLV
Press. Edisi terjemahan: Tiga Pesona Sunda Kuna (2009) Jakarta: Dunia
Pustaka Jaya.
Penyusun, T.
1992 Serat Sanghyang Siksakandang
Karesian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Kebudayaan.
Penyusun, T.
1997 Pelestarian dan Usaha Pengembangan
Aksara Daerah Sunda. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pigeaud, Th, G, Th.
1960 Java in the 14th Century. A Study
in Cultural History. Vol. II. Notes on the Texts and the Translations. The
Hague: Martinus Nijhoff.
1963 Java in the 14th Century. A Study
in Cultural History. Vol. V. Glossary, General Index. The Hague: Martinus
Nijhoff.
1967 Literature of Java. Vol. I.
Synopsis of Javanese Literature, 900-1900 A. D. The Hague: Martinus
Nijhoff.
1968 Literature of Java. Vol. II.
Descriptive list of Javanese manuscripts. The Hague: Martinus Nijhoff.
1970 Literature of Java. Vol. III.
Illustrations and fascimiles of manuscripts, maps, addenda and a general index
of names and subjects. The Hague: Martinus Nijhoff.
1980 Literature of Java. Vol. IV.
Supplement. Leiden: Leiden University Press.
Poerbatjaraka, R. M. Ng.
1926 Arjuna-Wiwaha: Tekst en vertaling.
's-Gravenhage: Martinus Nijhoff.
1933 “Lijst der Javaansche handschriften in de
boekerij van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap”. Jaarboek Bataviaasch
Genootschap 1: 269-376.
1933 Niticastra: Oud-Javaansche Tekst
Met Vertaling. Koninklijk Bataviaasch Genootschap. Jaarboek Bataviaasch
Genootschap. Bandoeng; A. C. Nix & Co.
Prichard, James Cowles
1847 History of The Oceanic and of The
American Nation: Researches Into the Physical History Of Mankind vol
V. London: Sherwood, Gilbert, And Piper.
Pudjiastuti, Titik
2009 Tulisan Pegon: Wujud Identitas
Islam-Jawa, dalam Suhuf Vol. II No. 2, hlm. 271-284
Raffles, T.S.
1830 The
History of Java. Vol. I & II. London: John Murray. Albemarle-Street.
Rahayu, Andriyati
2009 Naskah Naskah Merapi Merbabu: Tinjauan
Atas Aksara Dan Perkembangannya. Jakarta: Tesis UI. Unpublished
Rendra, Agusta
2018 “I Sakala Dihyang: Relasi Prasasti
Akhir Majapahit dan Naskah-Naskah Merapi Merbabu.” Jumantara Vol 9 No. 2,
hlm. 49-68
Ricklefs, M. C dan P.Voorhoeve
1977 Indonesian Manuscripts in Great
Britain. A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public
Collections. London Oriental Bibliographies vol. 5. Great Britain: Oxford
University Press.
Ricklefs, M.C., P. Voorhoeve., Annabel The Gallop.
2014 Indonesian Manuscripts in Great
Britain: A Catalugue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public
Collections (New Edition with Addenda et Corrigenda). Jakarta:
EFEO, Perpusnas RI, Yayasan Obor Indonesia.
Rochkyatmo, Amir
1996 Pelestarian dan Modernisasi Aksara
Daerah: Perkembangan Metode dan Teknis Menulis Aksara Jawa.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ruhimat, Mamat, Aditia Gunawan dan Tien Wartini
2014 Kawih Pangeuyeukan: Tenun dalam Puisi
Sunda Kuna dan Teks-Teks Lainnya. Jakarta: Perpusnas RI
Santos, Norman de los
2015 Philippine Indigenous Writing
Systems In The Modern World. Presented at the “Thirteenth International
Conference on Austronesian Linguistics”. 13-ICAL Academia Sinica, Taipei,
Taiwan. Downloaded from www.academia.edu, Sunday, February 07, 2021,
5:26:54 PM
Schlegel, August Wilhelm
1823 Indische
Bibliothek eien Zeitschrift Vol 3. Bei E. Weber.
Setyawati, Kartika
1995 “Naskah-naskah Merapi-Merbabu
Koleksi Perpustakaan Nasional Indonesia: Tinjauan Awal”, Humaniora I, halaman:
35-42.
2010 “Kidung Surajaya: (Surajaya sebagai
Tirthayatra)”. Jumantara (Jurnal Manuskrip Nusantara), Vol. I. No. 1.
Perpustakaan Nasional RI.
2015 Kidung Surajaya. Disertasi.
Leiden.
Setyawati, Kartika, I. Kuntara Wiryamartana, W. van der Molen
2002 Katalog Naskah Merapi-Merbabu
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma, Leiden: Opleiding Talen en Culturen van Zuidoost-Azië en Oceanië
Universiteit Leiden. Serie Pustaka Windusana 1.
Sopian, Rahmat
2011 “Potensi Pemaknaan Aksara
Sunda Kuno Melalui Naskah Bima Swarga 623. Jumantara Vol II No. 1, hlm.
1-15.
Susanti, Ninie
2018 “Variety of Distinct Style Scripts
in Inscriptions Found in Mandalas of the Late Majapahit Era: An Overview of the
Paleography to Mark Religious Dynamics.” In Cultural Dynamics in a
Globalized World (1st ed., pp. 585–592)
Suparta, I. Made
2016 Teks Putru Kalĕpasan
Merapi-Merbabu: Kajian Filologis dan Konsep Eskatologis Jawa Kuno
Abad Ke-16 Masehi. Disertasi. Jakarta: UI. Unpublished
Susanti, Ninie dan Agung Kriswanto
2008 “Damalung: Skriptoria Pada Masa
Hindu-Budha Sampai Dengan Masa Islam.” Makalah Simposium
Internasional Pernaskahan Nusantara XII, Bandung, 4-7 Agustus.
Tuuk, H. N van der
1897-1912 Kawi-Balineesch-Nederlandsch Woordenboek. 4
jilid. Batavia:
Landsdrukkerij.
1875 Geschiedenis van Boma, naar een
Maieisch handschrift van de Royal Asiatic society. In Tijdschrift des
Genootschaps Deel XXI, by Stortenbekker, W. Jr et al (ed). Batavia: Bruining
& Wijt, ’s-Hage: Nijhoff. p. 91-101.
Wiryamartana, I. Kuntara
1990 Årjunawiwåha. Transformasi Teks
Jawa Kuna lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa.
Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
1993 “The Scriptorium in Merbabu-Merapi
Area.” In Bijdragen tot de Taal-, Land- en
Volkenkunde 149: No. 3, halaman 503—509.
2012 “Filologi Jawa dan Kuñjarakarna
Prosa,” dalam Jumantara Vol. 3 No. 1 (2012), hlm. 178 – 195.
Zoetmulder, P. J.
1957 "Kawi and Kakawin", In:
Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 113 (1957), no: 1, Leiden, 50-69
Downloaded from Brill.com, 03/18/2021, 11:01:20AM
1983 Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang
Pandang. Seri ILDEP. Jakarta: Penerbit Djambatan.
No comments:
Post a Comment