Tuesday, February 26, 2013

Islam Pandang Pluralisme Agama: Sebuah Wacana Persfektif



Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (Q.S. 109: 2-6)




PENDAHULUAN

Pluralisme Agama, atau yang kini biasa disebut pluralisme saja, merupakan istilah yang berbung-bunga dan penuh dengan janji-janji. Janji tentang kehidupan yang damai dan rukun antar masyarakat yang berbeda-beda, terutama agama, kepercayaan, etnik, ras, kelas sosial dan kelas ekonomi. Tentu saja, bagi masyarakat Indonesia ini adalah sesuatu yang baru. Namun yang baru itu sendiri dapat berubah menjadi sebuah titik tolak berkembangnya pluralisme di negara kita terlebih setelah eksperimen membuktikan lebih dari 50 tahun Indonesia berakhir dengan krisis di segala sisi kehidupan berbangsa.

Wednesday, February 6, 2013

Bahasa Tulisan Yang Aneh (?)

entah apa yg terjadi tapi mungkin guru basa indonesia lupa memberi tahu murid2 SMA-Nya jika stiap hurup pertama di kata pertama dlm sebuah kalimat itu harusnya kapital atau huruf BESAR & bukan huruf kecil seperti tulisan ini termasuk huruf kapital pada kata yg merujuk sebuah nama tempat negara dlsb.
Tentunya tidak hanya masalah hurup kapital saja mereka pun menyingkat kata2 mirip bahasa sms seperti kata yg, dlm, stiap dan & bahkan kata ulang pun ditulis menggunakan angka 2. Entah karena masalah epektipitas atau mungkin semata untuk menghemat enerji (tina). Teramat remeh memang masalah ini tapi apakah harus dibiarkan saja sekalipun guru basa Indonesia tahu kesalahan itu dari tugas-tugas dan PR-PR yang mereka kerjakan dan kumpulkan padahal kita semua tahu jika ketidakpedulian adalah akar kebodohan dan kebodohan adalah benih kemiskinan. (Pantesan negeri ini ga maju-maju atuh!)

Writer's Block

Sudah lebih dari lima kali asap rokok keluar masuk hidung dan mulutku. Tapi, tidak satu kalimat pun bisa aku buat. Bukan masalah merangkai kata sebenarnya, melainkan pikiran yang sampai detik ini tidak juga menemukan idenya, inspirasinya. Entah mengapa? Akhir-akhir ini otakku benar-benar tumpul. Ide seakan habis dari muka bumi walau kata-kata banyak tersedia dalam bahasa apa saja. Aku yakin itu.
Sudah lebih dari setengah tahun aku tak menulis. Maksudku, benar-benar menulis sesuatu yang memang serius yang berasal dari akal pikiranku. Sebuah ide yang genial, yang orisinal. Yang aku ingat, terakhir kali aku menulis pelajaran bahasa Sanskerta dan bahasa Sunda dengan pengantar Sunda, dan sebuah tulisan tentang teknik belajar yang aku sendiri kurang bisa membanggakannya. Tapi aku pikir, aku hanya menulis saja, menulis sebuah pengetahuan dari pengetahuan yang aku sempat tahu. Aku tidak menulis (mengarang) sebuah tulisan dari tulisan yang aku buat sendiri. Dengan kata lain, aku mandul saat ini.