Tiga tahun sudah blog ini saya tinggalkan. Setelah menikah, banyak hal memang yang menjadi distraksi untuk mengurus hal-hal pribadi, termasuk nge-blog. Walau begitu, sampai detik ini saya masih penasaran, terlepas dari begitu banyak komentar yang masuk dan harus dimoderasi, saya masih mempertanyakan, masih adakah orang yang nge-blog?
Blog ini secara serius saya persiapkan dan saya isi dengan tulisan-tulisan yang tak kurang seriusnya. Akan tetapi, tampaknya tidak ada orang yang membacanya, kecuali orang-orang Barat yang dengan seenak udelnya memberi komentar di bawah postingan sementara postingannya itu sendiri berbahasa Indonesia. Atau apakah mungkin mereka menggunakan fitur google translate? Saya tidak tahu.
Yang saya tahu, sampai detik ini blog ini sepi pengunjung, apa lagi dari tanah air sendiri, dan juga sepi komentar. Walau begitu, ada juga yang mengutip isi dari blog Saswaloka ini. Sebagian yang mencantumkan sumbernya, saya ucapkan terima kasih banyak. Sebagian lagi yang dengan sembarangan mencatut tanpa mencantumkan sumbernya, sepertinya harus berlajar lagi bagaimana cara mengapresiasi (menghargai karya milik orang lain) itu. Biar tidak dikata tidak berliterasi. Sudah susah berliterasi, miskin apresiasi juga. Haduh haduh!
Tapi, ya sudahlah. Lagi pula bukan urusan saya untuk lagi-lagi mengomentari hal-hal yang susah untuk dikomentari. Susah bicara sama orang yang gak ngerti mah. Urusan saya cuma satu, yaitu menulis. Bukan untuk hal atau tujuan lain, tapi untuk menulis itu sendiri. Demikian. [FA]